aku tak pernah ucap pinta; bahkan selirih bisik bulir
air pada surya yang menjadikannya tiada
akan kau rebahkan bongkahku di mana
selalu kuterima dengan gurat ria di lintas masa
di garda depan menganyam barisan pagar tegar
coba seka isak tawa
seringai mereka yang mengintai penuh curiga
menjaga sepenuh nyala jiwa
di ruang tengah penuh hangat cerita
mengait relung cakap mesra keluarga
penuh ornamen maupun sederhana
namun selalu penuh cinta
di dapur berbaur asap pun uap
berkawan aroma masakan ibu yang sedap
dinanti untuk segera dipungkasi dengan lahap
meski kadang sulang menyergap
ataukah di area paling tak terjamah lasi
fondasi
di bagian yang menguji tulus tanpa batas sisi
menjadi titik tolak tumbuh layaknya embarkasi
jikapun harus kau potong tubuh ini
menggenapi bilangan ganjil dari puing bangunan indah
nanti
tak perlu kau tanya lagi
aku siap
“Sesungguhnya
Allaah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang
teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.” (QS.
Ash-Shoff [61] : 4)
0 komentar:
Posting Komentar