" Bersama PKS )|( , Membangun Magelang, Menuju Indonesia yang Adil dan Sejahtera, dengan : Cinta, Kerja, Harmoni "
Home » » Izinkan Aku Mencintaimu ...

Izinkan Aku Mencintaimu ...

Written By PKS KOTA MAGELANG on Rabu, 01 Mei 2013 | 1.5.13



PKS KOTA MAGELANG -- [Oase], Di sebuah percakapan hangat malam itu, kita berdua saja. Menikmati malam-malam seperti biasanya di teras itu. Berbicara apa saja. Sambil menatap langit yang sering begitu teduh dengan tebaran bintang-bintang.

Ah, kala itu batinku terhenyak saat kau utarakan sesuatu.
“Aku koq ga percaya ya jar ada yang bilang mencintai rasulullaah?”

Aku tak menjawab waktu itu hanya ingin tahu mengapa engkau sampai menyampaikan hal itu dan kaupun menjelaskannya.

“Kan namanya cinta tu jar, jelas.. sukaa.. pengen ketemu. Ada jelas gambarannya. Kangen. …”bla.. bla.. bla..

Kau jelaskan tentang makna cinta yang ada di pikiranmu, dan kau akhiri pernyataan tegas.
“Aku mikir yang bilang cinta sama rasulullaah itu cuma sok-sokan aja. Biar dianggep alim”

Aku tak menyanggah di kesempatan itu karena saat itu aku merasa tertampar. Jangan-jangan selama ini cintaku palsu..

Iya, aku bahkan tak banyak mengenal dia shallallaahu ‘alayhi wasallam. Tak banyak mencari tahu segala sesuatu tentang dia. Tak terlalu tertarik membicarakannya. Tak terlalu asyik menikmati kata-katanya. Lebih suka mungkin dengan kata-kata mutiara milik manusia biasa. Atau ucapan-ucapan keren milik orang yang dikenal. Lebih mudah mengingat pesan-pesan orang-orang terdekat atau yang ingin dekat-dekat. *eh

Daripada mengingat pesan dalam risalahnya. Hah, itu bacaan berat. Buku tebal. Malas. Bacaan serius. Ga asik ah. Itu mungkin yang sering kuungkapkan atas kitab-kitab yang membawaku dekat padanya shallallaahu ‘alayhi wasallam.

Kangen? Ah.. mana bisa kangen.. kenal saja tidak. Bagaimana bisa rasa rindu itu menggebu? Non sense!
Itu yang berputar-putar dalam pikiranku saat itu. Suatu malam entah berapa tahun yang lalu.

Mau diletakkan di mana cinta palsu ini jika mengingat cinta Abu Bakar radliyallaahu anhu padanya yang mempercayainya dengan iman sempurna saat semua orang meraguannya. Ah, kisah isra’ mi’raj itu membuktikan cinta sang shahabat terbaik ini selain bukti-bukti cinta lain yang jauh lebih banyak.

Mau diletakkan di mana cinta palsu ini jika mengingat cinta Umar bin Khaththab radliyallaahu anhu yang seperti orang gila awalnya tak mau mempercayai wafatnya rasulullaah hingga mengacungkan pedang ingin memancung leher siapapun yang menyatakan beliau telah wafat. Itulah cinta.. kehilangan yang teramat sangat atas orang yang dicintai begitu menghujam di hati. Menorehkan perih pedih, hingga seolah-olah surah Ali Imran ayat 144 itu baru saja turun dan ia dengar pertama kali saat disadarkan oleh Abu Bakar.

Mau diletakkan di mana cinta palsu ini jika mengingat cinta Bilal bin rabah radliyallaahu anhu yang tak bisa lagi melanjutkan adzannya sepeninggal rasulullaah.. Tangis luar biasa jika melihat makamnya..

Tapi aku tak mau menyerah!
Dia.. dia.. dia..
Aku harus mengincarnya!
Mendapatkannya!
Hingga aku jatuh cinta padanya!
Sungguh-sungguh cinta!

Percakapan malam itu membawa bekas tekad ini padaku. Tergores seperti pahatan di batu dalam hati ini. Aku harus mengejarnya. Bagai terserang cinta pada pandangan pertama. Aku tak mau berhenti begitu saja.

Aku mau rindu menggebu padanya. Aku mau membelanya mati-matian. Aku mau menjaga sunnahnya sepenuh jiwa. Aku mau meniti jalan cinta..

Seperti jalan cinta mereka para shahabat. para tabi’in.. tabi’uttabi’in.. para syuhada.. para ‘ulama..

Izinkan aku mencintaimu wahai kekasih shallallahu ‘alayhi wasallam..

Sebenar-benar cinta..

Hingga aku bertemu engkau yang telah menanti di tepi sungai kautsar dan layak meminum dari salah satu gayung yang jumlahnya sebanyak bintang di langit itu..

Bukan menjadi mereka yang dihalau oleh malaikat untuk mendekatinya karena cinta-cinta palsu itu..

Beliau bertanya, “Tahukah kalian, apa al-Kautsar itu?” Kami katakan, “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.” Beliau bersabda. “Itu adalah sungai di surga yang dijanjikan Tuhanku kepadaku. Di sana ada banyak kebaikan, yaitu mata air yang akan didatangi umatku pada hari kiamat kelak. Gayungnya sebanyak bintang di langit. Ada seorang hamba dari mereka dihalau dari sana. Aku lalu berkata, “Wahai Tuhan, ia itu termasuk umatku.” Maka Dia (Allah) berfirman, “Engkau tidak tahu apa yang ia lakukan sepeninggalmu.” [Hadits Riwayat Imam Muslim, Dawud, dan Nasa'i] > dikutip dari Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Kautsar. [Al-Fajr Jaraway]

 ***
 Sendiri pada mulanya ia menyeru.
Lalu lebih seratus sahabat yang ia tinggalkan saat ia wafat.

Sendiri pada mulanya ia melawan.

Lantas ada enam puluh delapan pertempuran yang ia komandoi.

Tak punya apa-apa saat lahir.

Lalu ada kekuasaan meliputi seluruh jazirah Arab yang ia wariskan saat wafat.

Dialah Muhammad Shalallahu ‘laihi wassalam…

Dia bukan hanya hebat.

Bukan hanya pahlawan.

Dia juga melahirkan banyak pahlawan.

Dia tidak hanya menjadi sesuatu.

Dia menjadikan orang lain di sekitarnya sesuatu.

*** Mencari Pahlawan Indonesia-Anis Matta ***

Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Template Created : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2012. PKS KOTA MAGELANG - All Rights Reserved
ReDesign by PKS KOTA MAGELANG
Powered by Blogger