" Bersama PKS )|( , Membangun Magelang, Menuju Indonesia yang Adil dan Sejahtera, dengan : Cinta, Kerja, Harmoni "
Home » » Pentingnya Karakter Pemimpin yang Rabbani

Pentingnya Karakter Pemimpin yang Rabbani

Written By PKS KOTA MAGELANG on Senin, 21 Januari 2013 | 21.1.13


PKS KOTA MAGELANG -- Sudah banyak cerita tentang berbagai keunggulan Bangsa Indonesia baik itu dari segi sumber daya alam maupun sumber daya manusianya. Namun dengan segala potensi itu ternyata belum cukup untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang makmur dan sejahtera. Mengapa demikian? Mungkin itu adalah cobaan kita sebagai bangsa yang besar. Semakin besar suatu bangsa maka tantangannya pun akan semakin besar. Dalam menghadapi berbagai permasalahan itu Indonesia tidak hanya butuh seorang pemimpin yang cakap melainkan juga sosok pemimpin rabbani yang selalu menjaga hubungan dengan TuhanNya. Sosok pemimpin rabbani menjadi penting karena sebagai manusia tentu saja kemampuan seorang pemimpin dalam menyelesaikan masalah itu terbatas. Sedangkan Tuhan tidak mempunyai keterbatasan. 
 
Kedekatan dengan Tuhan penting karena pertolongan Tuhan akan senantiasa menyertai hamba yang dekat dengan-NYA. Kemenangan yang gemilang dicapai oleh Rasulullah dalam perjuangan melawan kaum musyrikin karena Rasulullah SAW senantiasa mendapatkan pertolongan dari  Allah SWT dan pertolongan Allah itu datang tidak hanya dalam satu jalan melainkan dalam berbagai jalan yang bahkan tidak terpikirkan oleh manusia. Dalam perang badar misalnya, Rasulullah mencapai kemenangannya walaupun dengan jumlah pasukan yang sangat timpang karena pada saat itu Allah menurunkan malaikat-Nya untuk membantu perjuangan Rasul.

“ Sesungguhnya Aku akan mendatangkan kepadamu bala bantuan dengan seribu malaikat yang datang berturut – turut .’’ ( Q.S. Al Anfal : 9 )

Perang khandaq adalah bukti berikutnya pertolongan Allah kepada hambanya yang senantiasa mendekatkan diri pada Allah SWT. Kala itu Madinah akan dihancur leburkan pasukan koalisi dari kaum yahudi yaitu Bani Nadhir dan Bani Quraidzah serta kaum musyrikin yang terdiri dari gabungan pasukan Bani Quraisy, Bani Salim, Bani Murrah, Bani ‘Asyja’ dan Bani Sa’ad, Jika ditotal maka kekuatan musuh Islam pada waktu itu mencapai kurang lebih sepuluh ribu bala pasukan. Pertolongan Allah kali ini turun lewat ide seorang Salman Al-Farisi yang merumuskan pembuatan sebuah parit di sekeliling Madinah untuk menghalau pergerakan musuh dan diturunkannya angin yang disertai hujan sehingga pasukan Musyrikin dibawah pimpinan Abu Sufyan dapat di pukul mundur. 

Apa yang terpikirkan di akal sehat manusia bila mendengar pasukan berjumlah tiga ribu orang melawan pasukan berjumlah ratusan ribu orang ? dihitung dengan pendekatan apapun hasilnya pasti kemenangan akan direnggut oleh pasukan yang menang mutlak dalam hal jumlah. Namun tragedi perang mut’ah berkata lain, dalam perang tersebut  sejumlah tiga ribu pasukan muslimin berhasil memukul mundur seratus ribu pasukan romawi dan seratus ribu pasukan Nashara Arab. Pencapaian tersebut tidak lepas dari pertolongan Allah SWT atas pasukan dan komandan perang Ja'far bin Abi Thalib, Zaid bin Haritsah, dan Abdullah bin Rawahah yang tidak lagi disangsikan ketaatannya pada Allah SWT.

“Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” [H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335]

Siapakah sosok pemimpin yang dijanjikan Rasulullah akan menaklukan pusat peradaban dunia pada masa itu ? Dialah Sultan Mehmed II atau juga dikenal sebagai Muhammad Al-Fatih . Al – Fatih adalah seorang sultan, ulama, sekaligus ahli strategi perang yang shalih. Muhammad Al–Fatih adalah seorang pemimpin yang tidak pernah meninggalkan shalat wajib, rawatib dan tahajjud sejak baligh sampai wafatnya. Al–Fatih juga seorang panglima perang yang selalu memelihara kedekatan dirinya dan pasukannya dengan Allah Sang pencipta alam semesta. Seluruh pasukan Sultan Muhammad Al–Fatih adalah pasukan yang tidak pernah meninggalkan shalat wajib sejak baligh dan separuh dari pasukan itu tidak pernah meninggalkan qiyamul lail. Pantaslah jika kemudian Al–Fatih dan pasukannya mampu menaklukkan Konstantinopel, inilah sekali lagi bukti sejarah bahwa pertolongan Allah akan senantiasa menyertai  pemimpin yang dekat dengan Tuhan-Nya. [dakwatuna]

Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Template Created : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2012. PKS KOTA MAGELANG - All Rights Reserved
ReDesign by PKS KOTA MAGELANG
Powered by Blogger