" Bersama PKS )|( , Membangun Magelang, Menuju Indonesia yang Adil dan Sejahtera, dengan : Cinta, Kerja, Harmoni "
Home » » Arsitektur Jawa mendominasi Masjid Agung Magelang [1]

Arsitektur Jawa mendominasi Masjid Agung Magelang [1]

Written By PKS KOTA MAGELANG on Rabu, 16 Januari 2013 | 16.1.13

Kota Magelang, Permainan warna hijau menghiasi hampir seluruh bangunan masjid.

Suara kentongan dan beduk menggema. Suara itulah yang hingga kini masih dilestarikan sebagai ciri khas Masjid Agung Magelang, Jawa Tengah.

Bunyi kentongan dan beduk itu digunakan untuk menandai datangnya waktu shalat.

Seiring bergulirnya waktu, masjid di sisi barat alun-alun Kota Magelang ini ternyata telah memberikan warna bagi denyut nadi kehidupan di kota ini. Bahkan, diyakini masjid ini telah menjadi simbol tersendiri bagi kota getuk ini.

Perihal lokasi masjid yang berada di sisi barat alun-alun kota, rupanya hal ini mengadopsi pada bentuk penataan kota di Kerajaan Demak pada masa lampau.

Sejarah mencatat, Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama dan terbesar di Jawa. Salah satu peninggalan bersejarahnya adalah Masjid Agung Demak.

Secara garis besar, Masjid Agung Magelang memang cukup banyak meng adopsi desain arsitektural Jawa masa lampau, khususnya dari Kerajaan Demak. Tampilan ini jelas terlihat pada bentuk atapnya yang bercungkup tiga.

Model semacam ini juga diadopsi oleh masjidmasjid yang didirikan Yayasan Amal Muslim Pancasila (YAMP).

Menurut filosofi Jawa, atap bercungkup tiga ini menyimbolkan kehidupan manusia yang terdiri atas alam poerwo (ketika berada di rahim ibu), alam madyo (saat manusia berada di dunia), dan ketiga adalah alam wusono yang merepresentasikan kehidupan manusia di alam baka atau akhirat.

Yang membuatnya sedikit berbeda dengan Masjid Agung Demak adalah adanya tulisan Arab berlafal ‘Allah’ di bagian atap Masjid Agung Magelang. Jika di Masjid Demak, tulisan Allah dilingkupi oleh bentuk ruang segilima, di Masjid Agung Magelang tulisan Allah itu terlihat tanpa ada ruang segilima.

Tulisan ini diyakini mengandung makna bahwa perjalanan hidup manusia pada hakikatnya adalah menuju Allah, Sang Pencipta. [1] [republika.co.id]
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Template Created : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2012. PKS KOTA MAGELANG - All Rights Reserved
ReDesign by PKS KOTA MAGELANG
Powered by Blogger