Rencana Pengambilalihan RSUD Tidar Harus Diantisipasi Segera

Untuk antisipasi Pemkot Magelang seharusnya membangun rumah sakit bertipe C

Imam Musaechoni Komisi B DPRD Kota Magelang dari FPKS | FOTO: Puji

PKSKotaMagelang | MAGELANG - Wacana pengambilalihan status Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)  Tidar jadi aset Provinsi Jawa Tengah patut diantisipasi. Selama ini RSUD Tidar penyumbang terbesar Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Magelang. Persentasenya mencapai 60-70 persen tiap tahun. Tahun ini saja tembus Rp 134 miliar. Kalau diambil Pemprov Jawa Tengah, tentu daerah akan dibuat bingung.      

Menurut anggota Komisi B dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPRD Kota Magelang, Imam Musaechoni, soal penarikan ini memang belum ada dasar hukum maupun instrumen khusus yang mendukungnya. 

“Harus ada kepastian regulasi terlebih dulu,” tegasnya. 

Tapi, masih kata Imam, untuk antisipasi Pemerintah Kota Magelang seharusnya membangun rumah sakit lagi yang bertipe C, selain itu untuk memperluas cakupan pelayanan. Karena setelah ada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda), Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pasien semakin membludak.

“Antisipasi bisa juga dengan meningkatkan puskesmas agar bisa melayani pasien rawat inap,” saran Imam.

Menurut Imam meski pengambilalihan ini masih dalam tataran wacana, tapi harus diantisipasi sejak dini. Langkah lain dari DPRD adalah akan melakukan kunjungan ke daerah lain untuk studi banding, yaitu ke Solo dan Klaten. Karena kedua daerah ini baru saja membangun rumah sakit tipe C. 

“Kami ingin tahu apakah salah satu alasan didirikannya RS tipe C  itu karena peralihan RS tipe B ke provinsi,” ungkapnya.

Langkah ini dilakukan untuk berjaga-jaga. Abila rencana pengambilalihan itu berjalan, maka Pemerintah Kota Magelang sudah siap mengantisipasinya. (Humas FPKS)