dok.ilustrasi |
Setiap tanggal 21
April, kita senantiasa diingatkan tentang hikmah kekuatan perempuan yang mampu merubah suatu ketidakadilan kaum perempuan. Meningkatkan kualitas hidup dan merubah paradigma terhadap wanita dari segala aspek kehidupan.
“Habis Gelap Terbitlah Terang” slogan yang menjadi kekuatan untuk kaum wanita
agar terus membangun negeri dengan jiwa Kartini Masa Kini. Kaum wanita yang
hidup di zaman sekarang dan zaman Kartini dulu tentulah berbeda. Kaum wanita
sekarang bekerja di tengah-tengah masyarakat. Mereka dapat melakukan pekerjaan yang dulunya
adalah larangan, dapat menghasilkan karya untuk negeri dan dapat
mengharumkan nama Negara Indonesia. Banyak
ilmuwan wanita, olahragawati, tentara maupun polisi wanita
Indonesia yang berjibaku untuk mengabdi dan memberikan pelayanan kepada publik. Guru,
seniman dan berbagai macam profesi terdapat wanita hebat yang
mampu menciptakan karya indah untuk Indonesia.
Hari Kartini menjadi suatu perayaan untuk setiap warga di Indonesia, diantara hingar bingar perayaan Hari Kartini, kita hendaknya merenungi sisi lain nasib dan perlakuan terhadap perempuan yang masih dirasakan tidak sepantasnya.
Hari Kartini menjadi suatu perayaan untuk setiap warga di Indonesia, diantara hingar bingar perayaan Hari Kartini, kita hendaknya merenungi sisi lain nasib dan perlakuan terhadap perempuan yang masih dirasakan tidak sepantasnya.
Berita terakhir dan ini bukanlah berita pertama bagi bangsa Indonesia, bahwa terdapat Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang mendapatkan
hukuman pancung di Arab Saudi. Terdapat
TKW dari Indonesia yang harus merasakan setlika panas di punggung dan cambukan
di seluruh tubuh oleh majikannya, dan lagi-lagi di negara seberang. Dari kasus-kasus
yang terjadi, hendaknya kita merenung dan memahami. Perlindungan akan Warga Negara
Indonesia yang bekerja di luar negeri masih sangat kurang. Terjadi hukuman mati
bagi warga Indonesia tanpa sepengetahuan Diplomat Indonesia yang berada di Luar
Negri, membuat kita terpukul. Keberadaan ribuan pekerja
perempuan nan
jauh di negeri seberang, pergi mencari nafkah tanpa mahram (keluarga dekat), jauh dari keluarga, selayaknya mendapatkan
perhatian. Sementara, Pemerintah Indonesia masih belum bisa berbuat
banyak. Begitu banyak agen penyalur TKW maupun Tenaga
Kerja Indonesia (TKI) baik itu legal maupun illegal. Masih banyak Warga
Indonesia yang berada di luar negeri untuk bekerja, tapi tak terdaftar secara resmi sebagai
TKI. Ditambah lagi dengan risiko pekerjaan yang kurang terpantau. Namun, karena kebutuhan ekonomi, masih banyak orang Indonesia yang berbondong-bondong ingin bekerja di luar negeri, tergiur
dengan upah tinggi tanpa disadari resiko yang mengancam.
Sebagai seorang Kartini Masa Kini, kita sepatutnya merenungkan bahwa sudah puluhan tahun
negeri kita merdeka, dan masih banyak pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) khususnya
pada wanita. Di beberapa wilayah Indonesia sendiri, kita temukan kasus-kasus pelanggaran HAM kaum wanita. Kaum wanita menjadi komoditi komersial tanpa mengindahkan harkat dan martabat. Dan hak kaum wanita pun termarjinalkan.
Melihat begitu banyaknya kasus pelanggaran HAM pada wanita, kita
sebagai Kartini Masa Kini haruslah menjadi kartini yang tanggung,
cerdas, dan tentunya tidak lepas dari pendidikan dan pemahaman agama yang
tinggi. Sebagai seorang wanita yang teguh pendirian dan dilandasi oleh
pemahaman agama, tentulah kasus-kasus seperti pelanggaran HAM tidak akan
terjadi. Kartini Masa Kini harus sadar akan kedudukannya sebagai hamba Allah
SWT. Kartini Masa Kini haruslah sadar akan kewajiban dan haknya, Kartini Masa Kini harus sadar terhadap perannya sebagai pembangun peradaban bangsa, kesadaran dari segi agama, sosial, politik, pendidikan, keterampilan, ekonomi, gizi keluarga, serta
kesehatan dan lingkungan hidup di
masyarakat.
Bidang Perempuan
PKS melalui program yang dinamakan Pos Wanita Keadilan (Pos WK) Kota Magelang, dicanangkan
sejak tahun 2006, berusaha untuk terus melakukan langkah-langkah di masyarakat dalam pemberdayaan
perempuan. Pos WK ingin terus
mewujudkan kaum perempuan yang
tangguh dan mandiri. Kerja-kerja pemberdayaan wanita Pos WK diantaranya yaitu penyuluhan, advokasi dan pembinaan keIslaman yang senantiasa dibangun dan dipelihara keberlangsungannya dengan keberadaan kader-kader perempuan PKS di seluruh kecamatan yang
berada di Kota Magelang.
Dalam momentum
peringatan Hari Kartini tahun ini,
kami dari DPD PKS Kota Magelang mengucapkan SELAMAT HARI KARTINI untuk semua kaum wanita di Kota Magelang. Semoga semangat kartini menginspirasi
untuk terus memberikan prestasi pada negeri. Kami dari DPD PKS Kota Magelang
juga akan terus bersemangat dan terus menjaga keberlangsungan
program Pos WK agar berjalan dan
bermanfaat bagi masyarakat. Bidang Perempuan DPD PKS Kota Magelang berharap dukungan penuh dari masyarakat untuk mendukung
program-program Pos WK agar mampu untuk terus menginspirasi.
Oleh :
Eny Musana, A.Md (Ketua Bidang Perempuan DPD PKS Kota Magelang)
0 komentar:
Posting Komentar