" Bersama PKS )|( , Membangun Magelang, Menuju Indonesia yang Adil dan Sejahtera, dengan : Cinta, Kerja, Harmoni "
Home » » Jelang Lebaran Bulog gelar Operasi Pasar untuk Menekan Harga

Jelang Lebaran Bulog gelar Operasi Pasar untuk Menekan Harga

Written By PKS KOTA MAGELANG on Jumat, 17 Juni 2016 | 17.6.16

   
Aktivitas Pasar | Foto: Agung RPF Magelang
PKS-KotaMagelang |
Perum Bulog Divisi Regional Kedu, sebagaimana kami kutip dari Kantor Berita Antara menggelar operasi pasar beberapa kebutuhan pokok masyarakat, di kawasan Alun-Alun Kota Magelang, Jawa Tengah, Senin (13/6), guna menekan harga sembako yang tinggi di pasaran umum.

"Dijual dengan harga di bawah pasar umum," kata Wakil Kepala Perum Bulog Divre Kedu Joko Pamungkas di sela kegiatan itu, di Magelang, Senin.

Sejumlah bahan kebutuhan pokok yang dijual dalam operasi pasar itu, antara lain gula pasir, bawang putih, minyak goreng, beras, dan daging sapi.

Masyarakat secara antusias memanfaatkan kesempatan tersebut untuk berbelanja di operasi pasar oleh Bulog setempat itu. Untuk gula pasir dan bawang putih dalam waktu singkat habis terjual.

Ia menyebut pertama kali melakukan operasi pasar untuk daging sapi beku untuk menurunkan harga daging di pasaran umum yang saat ini sekitar Rp110.000 per kilogram. Bulog menyediakan satu ton daging sapi untuk operasi pasar di daerah setempat.

Hingga saat ini, Bulog Kedu juga telah menggelar operasi pasar di beberapa tempat di Kabupaten Magelang, seperti di Salaman dan Tegalrejo dengan sambutan masyarakat secara antusias.

"Kalau harga di pasaran umum sudah turun dan normal, kami akan hentikan operasi pasar," katanya.

Imam Muschaeoni
Mengomentari hal ini, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Magelang dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Imam Muschaeoni mengatakan, Kalau harga yang murah itu memang daging beku, sedangkan harga daging segar itu masih mahal. Harga daging sapi segar masih diatas Rp 100.000. Secara umum harga sembako di pasar masih tinggi. “Ini memang siklus setiap Ramadhan tapi kali ini memang diluar kendali,” jelasnya.  

Imam mengingatkan, harga-harga yang disebutkan diatas itu masih akan terus berubah. Dirinya merasa heran juga harga bawang masih tinggi, padahal di Brebes sebagai wilayah penghasil bawang sedang panen raya. 

Menurut Imam, meski Pemerintah terus menghimbau agar pedagang jangan menaikan harga, tapi pada kenyataannya, psikologi orang pasar berbeda. Sementara masyarakat memang menerima apa adanya, “tapi sebaiknya kita memahami arti puasa, sabar dan menahan diri dari sikap konsumtif,” pungkasnya.

Lainnya:


Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Template Created : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2012. PKS KOTA MAGELANG - All Rights Reserved
ReDesign by PKS KOTA MAGELANG
Powered by Blogger