Heboh
jajanan anak-anak berupa susu dengan alat minum mirip alat kontrasepsi
dan juga situs jejaring anak gay membuat prihatin para orangtua
Ketua Bidang Wanita DPD PKS Kota Magelang, Eni Musana | Foto: Woro (RPF Kota Magelang) |
PKSKotaMagelang
| MAGELANG – Ramainya pemberitaan jajanan anak-anak berupa susu dengan alat minum mirip alat kontrasepsi dan juga situs jejaring anak gay
membuat prihatin para orangtua.
Mencermati hal ini, Ketua Bidang
Perempuan dan Ketahanan Keluarga, Dewan Pengurus Wilayah, Partai
Keadilan Sejahtera (BPKK DPW PKS) Jawa Tengah, Zubaedah, SE menghimbau
agar orangtua turut serta dan berpartisipasi dalam mengawasi jajanan
yang dikonsumsi anak-anak baik di sekolah maupun di lingkungan rumah.
“Khususnya kepada anggota BPKK yang berprofesi Guru, kami mengharapkan untuk turut
serta mengawasi penjual jajanan di lingkungan sekolah dimana mereka
mengajar,” kata Zubaedah.
Senada dengan seruan itu, Ketua Bidang Wanita DPD PKS Kota Magelang, Eni Musana mengatakan hendaknya para ibu mampu
membekali anaknya ilmu tentang makanan sehat, sehingga anak memiliki
daya proteksi pribadi dalam menghadapi aneka ragam makanan atau jajanan
diluar rumah.
“Untuk keamanan dan sebagai langkah pencegahan, hendaknya ibu dapat membawakan bekal makanan pada anaknya," sarannya.
Awasi Akun Sosmed Anak
Selain masalah kemasan jajanan yang tidak pantas untuk anak-anak, Zubaedah
juga mencermati akun sosmed yang menyebarkan paham seks bebas. Dia
berharap orangtua mengawasi semua akun sosmed milik anak-anak. “Mari
jaga anak-anak kita dari virus LGBT (Lesbian, Gay, Biseks dan
Transgender) yang sudah marak di akun sosmed anak-anak,” serunya.
Mengomentari
kasus sosmed yang mengunggah kehidupan anak-anak berprilaku homo, Eni
Musana mengingatkan orangtua juga harus melek internet, khususnya sosial
media. “Orang tua wajib mempelajarinya dalam rangka mengawal tumbuh
kembang anak di era sosmed,” katanya.
Eni menambahkan, agar
orangtua terus memantau aktivitas anaknya saat bersosial media baik itu
menggunakan facebook, twitter, instagram dan lain sebagainya. “Beri
pendampingan dengan memberikan pengertian bahaya paham LGBT melalui
kisah Nabi Luth dan kaumnya," pungkasnya pagi tadi (28/1). (SPL)
0 komentar:
Posting Komentar