Sigit Widyonindito: Ini adalah Kemenangan Rakyat Kota Magelang

Kalau kalah, ya mendukung yang menang. Kalau pemimpinnya legowo, yang diuntungkan itu rakyatnya

  

Ir. H. Sigit Widyonindito, MT bersama Istri | FOTO: Agung RPF

PKSKotaMagelang | PILKADA - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak memasuki tahapan pencoblosan, Rabu (09/12/2015). Ir. H. Sigit Widyonindito, MT yang melakukan pencoblosan di TPS 1 Menowosari Kota Magelang berkenan menjawab wawancara dengan Tim Media PKS Kota Magelang, dia berharap masyarakat Kota Magelang harus lebih baik, tambah cerdas dan menggunakan hak pilihnya dengan baik.

“Rakyat Magelang Tentu harus peduli dengan kemajuan kotanya,” kata Sigit.

Dirinya berharap agar warga Kota Magelang menggunakan hak pilih dengan sebaik-baiknya. Pilih sesuai hati nurani agar kota Magelang terus maju, menjadi kota yang bermartabat.

Soal target suara dia tentu ingin sebanyak-banyaknya. Ketika wartawan mendesak berapa persen, “harus bisa diatas 50 %,” katanya optimis.

Sigit yang datang ke TPS bersama istri dan ketiga anaknya menuturkan persiapannya, sebagai orang timur yang relijius tentu disaat penting ini memohon pada Allah SWT, agar suasana kondusif. Pencoblosan kertas suara adalah perhelatan demokrasi, ini sesuatu yang niscaya harus dilalui.

Menurutnya, suasana kondusif ini harus terjaga. Sehingga setelah terpilih, pemimpin itu bisa langsung mewujudkan visi misinya. Tidak gagap lagi, sehingga kesejahteraan bisa diraih segera. Tidak coba-coba lagi. “Begitu terpilih bisa langsung tancap gas,” tegasnya.

Kalau menang, Sigit yang merupakan calon walikota Magelang incumbent ini berjanji, apa yang telah dicapai selama lima tahun ini akan dipertahankan. Pelayanan kesehatan gratis, infra struktur baik, lingkungan baik, komunikasi dengan rakyat baik, hubungan dengan DPRD baik, katanya menyebut sejumlah program.

“Rakyat tidak usah khawatir, langsung visi misinya menukik, jangan mempelajari mempelajari lagi. Kasihan rakyatnya,” kata Sigit.

Dalam pandangannya, kepala daerah itu harus tahu pro-growth (pertumbuhan), apa tolok ukurnya, naik atau tidak? Pro-poor, tingkat kemiskinannya, turun atau tidak? Pro-Job, banyak pengangguran atau tidak? Pro-empower pemberdayaan masyarakat juga harus ada tolok ukurnya. Tingkat kepemilikan warga dengan kotanya tinggi atau tidak.  Seorang kepala daerah harus tahu itu.

“Ini jarang orang yang mengetahui empat hal strategis itu. Jangan hanya sekadar baris berjejer jadi pimpinan, bukan seperti itu,” jelas Sigit.

Dia juga mengungkapkan baru saja berdiskusi dengan Risma, Walikota Surabaya yang mendapat penilaian sebagai kota cerdas, sebagaimana Kota Magelang. “Ternyata ilmunya sama,” tegas Sigit.

“Kalau pemimpinnya legowo, yang diuntungkan itu rakyatnya!”

Menurutnya, Tim Sukses Paslon Si Winner yang diusung PDIP dan Gerindra dalam hubungannya dengan partai pendukung PKS, PAN, PPP, Nasdem dan Hanura sangat solid.

“Untuk pengawalan suara, sudah lengkap seluruh TPS di Magelang sudah ada saksi dari Si Winner,” jelasnya.

Dalam hal kompetisi tentu ada yang menang dan ada yang kalah. Dirinya siap menang, siap kalah.

Kalau kalah, ya mendukung yang menang. Dia menegaskan hendaknya ini tidak sekadar diucapkan tapi akan menjadi tradisi yang baik. Jangan hanya asal ngomong, tapi kenyataannya tidak sportif. “Kalau pemimpinnya legowo, yang diuntungkan itu rakyatnya!” serunya.

Sigit yang memimpin dalam penghitungan tidak ingin mendahului takdir dan menunggu keputusan final KPU. Namun bila menang dia akan menyerukan kepada kepada pendukung, bersyukur kepada Allah SWT, tetap berprilaku santun. Hakikatnya ini adalah kemenangan rakyat Kota Magelang. “Pemenang jangan berlebihan yang kalah jangan anarkis,” pungkasnya.