" Bersama PKS )|( , Membangun Magelang, Menuju Indonesia yang Adil dan Sejahtera, dengan : Cinta, Kerja, Harmoni "
Home » » Kursi Dewan bukan Tujuan Akhir Dakwah Kita

Kursi Dewan bukan Tujuan Akhir Dakwah Kita

Written By PKS KOTA MAGELANG on Senin, 07 Desember 2015 | 7.12.15

Keterpaduan langkah-langkah untuk kesejahteraan) dan mencerdaskan harus sejajar dengan upaya mendekatkan orang pada hidayah Allah

KH Hilmi Aminuddin
PKSKotaMagelang
| OASE -
Target akhir dakwah Partai Keadilan Sejahtera adalah nasyrul hidayah (menyebarkan petunjuk) dan li I’laai kalimatillah (meninggikan kalimah Allah), hatta laa takuuna fitnatun wayakuunaddiinu kulluhu li-Llah (supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah). Jangan lupakan target akhir ini.

Program kebaikan yang pendekatannya kesejahteraan, jangan dianggap sebagai target akhir. Program itu sasaran antara saja. Memang dia suatu anjuran dari Allah, tapi dia sasaran antara dari segi dakwah, diharapkan melalui kerja yang professional kita menghasilkan penyikapan dan sambutan yang baik. Hal jazaul ihsan illal ihsan, tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan pula. Tapi ihsan kita, program mewujudkan kesejahteraan itu jangan dianggap tujuan akhir. Contohnya, negara-negara Eropa itu adalah Negara yang sejahtera hidupnya, tapi 50% penduduknya atheis.

Bagi kita, jadi camat, bupati, walikota, gubernur atau presiden, itu sasaran antara. Untuk mencapai tujuan sebenarnya, hatta laa takuuna fitnatun wayakuunaddiinu kulluhu li-Llah (supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah). Wa kalimatullah hiyal ulya (dan kalimat Allah itulah yang tinggi).

Program mewujudkan kesejahteraan itu jangan dianggap tujuan akhir

Dengan amal tsaqafi (mencerdaskan) orang jadi bertsaqafah. Dengan amal khairi, orang jadi sejahtera. Program demi program itu hanya sasaran antara saja. Bila orientasi masyarakat madani itu hanya terdidik dan sejahtera tapi kering dari nilai-nilai agama untuk apa. Lihat Eropa mereka terdidik dan sejahtera, tapi banyak yang mulhid (atheis). Eropa, meski bukan atheis terorganisir seperti komunis, tapi style masyarakat sebagai individu itu atheis. Eropa hanya memandang keagamaan itu merupakan bagian dari budaya.

Di Jepang juga masyarakatnya sangat sejahtera. Tapi bagi mereka agama itu hanya kultur yang terserah selera. Di Jepang agama boleh berganti kapan saja. Orang Jepang saat lahir umumnya disambut dengan upacara-upacara Budha. Saat nanti menikah dirayakan dengan upacara Kristen dan ketika meninggal dengan upacara Sinto. Kata ikhwah yang pernah bermukim di Jepang, pernah ada sensus keagamaan, ternyata pemeluk agama di Jepang itu tiga kali lipat dari jumlah penduduk. Jadi mereka sebenarnya sejahtera dan terdidik. Secara fisik, materi, mereka terlihat bahagia. Tapi, tetap dalam kesesatan!

Nah PKS sebagai partai dakwah tidak begitu. Maksud saya, kalau kita sudah bisa mentau’iyah (menyadarkan), menjadi terbuka, bebas, demokratis, mentatsqif, menjadi terdidik, atau menyejahterakan sekalipun, perjalanan kita masih tetap jauh. Sebab sesudah itu, bagaimana mereka bisa kita konsolidasikan, bisa kita koordinasikan, kita mobilisasikan, litakuuna kalimatulladziina kafaru sulfa wa kalimatullahi hiyal ‘ulya. Ini penting untuk selalu diingatkan dan dicamkan. Apalagi di masa-masa musyarokah (partisipasi politik) ini.

Jadi, jangan merasa sukses menjadi pemimpin. Pemda itu ukurannya sekadar telah membangun sekolah sekian, madrasah sekian, kesejahteraan, pertanian subur; sementara hidayah tercecer. Makanya keterpaduan langkah-langkah yang sifatnya tarfih (kesejahteraan), atau tatsqif (mencerdaskan bangsa) harus sejajar dengan upaya-upaya mendekatkan orang pada hidayah Allah. 

Ini saya ingatkan karena ketika kader PKS berada di masyarakat, mereka menuntut kesejahteraan, kebijakan, pendidikan, kesehatan dan seterusnya. Maka harus secara menyatu terpadu dengan nasyrul hidayah (menyebarkan petunjuk Islam), nasyrul fikrah (menyebarkan gagasan Islam), wa nasyrul harakah (penyebaran gerakan dakwah). Agar mereka akhirnya bergerak bersama-sama bekerja untuk li I’lai kalimatillah, meninggikan Kalimat Allah SWT.

Sumber: PKS Jawa Tengah

Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Template Created : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2012. PKS KOTA MAGELANG - All Rights Reserved
ReDesign by PKS KOTA MAGELANG
Powered by Blogger