Taujih Umum DPP PKS dihadapan Peserta Musyawarah Daerah 4 Kota Magelang Jawa Tengah: Dakwah adalah panglima, artinya berpolitik dengan cara yang bermartabat dan mulia
PKSKotaMagelang.org | JAKARTA– Bada salam … Memang kami (Dewan Pimpinan Pusat) sangat memaklumi, Oktober-November ini bulannya Musyawarah Daerah (Musda), dan Insya Allah November 2015 ini sudah selesai Musda. Semua yang sudah berlangsung alhamdulillah sukses.
Harapannya Musda 4 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Magelang pun berlangsung sukses. Amin. Musda ini tak lain, implementasi dari suksesi di Struktural PKS, Munas dan perangkatnya dari Pusat alhamdulillah sudah selesai.
Musda momentum penting, karena: Pertama, Jelas karena adanya pergantian kepengurusan.
Kedua, Musda sebagai Forum untuk menyampaikan program kerja atau Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) dari pengurus sebelumnya.
Ketiga, Musda forum yang tepat untuk menterjemahkan arahan yang sudah dibuat dari Pusat dan Wilayah.
Jadi, sebelum arena Musda ini dibuka kami (DPP PKS) sampaikan sebagai referensi untuk peserta Musda DPD PKS Kota Magelang, bahwa ada kebijakan dari Pusat dan Wilayah yang harus dipatuhi. Agar perjalanan dakwah politik ini menjadi segaris
Dari Mimbar Musda ini kami mengingatkan, PKS Partai Dakwah yang kokoh berkhidmat ke masyarakat. Jargon atau semboyan ini harus sampai ke struktur paling bawah, ke Ranting PKS. Dakwah adalah panglima, artinya berpolitik dengan cara yang bermartabat dan mulia.
Tak dapat dimungkiri, masih ada yang beranggapan politik itu kotor. Tapi, kami meyakini politik mempunyai tujuan yang mulia. Kemuliaan itu harus kita lakoni dari awal, harus dengan proses yang mulia pula.
Ada juga yang mengatakan, Partai Dakwah tidak ada referensinya. Waktulah yang menjawabnya, seiring berjalannya waktu, kiprah PKS yang senantiasa bersama masyarakat. Realitanya PKS mulai mewarnai kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat.
"Mari kita sama-sama berpolitik secara santun dan mulia."
Kami menyadari, sebuah Partai tidak mungkin ujug-ujug besar dan kokoh, tapi perlu proses. Partai akan kokoh kalau didukung kader. Sistem pengkaderan dengan semua variasinya harus lebih rapi dan terjaga. Harus ada kelanjutan atau estafet. Soliditas kader itu akan menjadi pijakan utama PKS.
"Setelah Partai kokoh untuk apa? Tak lain, yaitu untuk berkhidmat!"
Tadi saya simak Pidato sambutan tertulis penjabat (PJ) Walikota Magelang yang disampaikan Kepala Badan Kesbangpol dan Linmas Kota Magelang, Eri Saptoko dalam Musda ini yang mengajak untuk ikut berkontribusi. Inilah makna berkhidmat, maka Peserta Musda harus bisa menterjemahkan ajakan Pak Rudi.
Buktikan PKS bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), bisa menyumbangkan pemikiran dan langkah-langkah konstruktif.
Masyarakat menanti, pemikiran dan langkah-langkah itu akan menjadi bukti kehadiran PKS yang dirindukan oleh masyarakat. Kontribusi nyata dan Kerinduan masyarakat itu sekaligus menjadi bahan bakar motivasi. Kita harus bisa merealisasikan, Allahu Akbar!
Kontribusi itu sesuai amanat utama dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP), yaitu Meningkatkan amanat partisipasi politik.
Setiap 5 tahun kita mengikuti kontestasi politik dengan Pemilu. Hal ini sebagai jalan untuk lebih nyata berkontribusi ke masyarakat.
Dalam hal ini kami juga sampaikan rasa syukur kepada Allah SWT dan terima kasih untuk kader PKS, memang periode 2010 – 2015, tahun yang berat. Bahkan pengamat meramalkan PKS akan habis! Alhamdulillah, justru di Jawa Tengah perolehan suaranya naik.
Izinkan DPP mengucapkan terima kasih untuk pengurus yang telah bekerja keras dan kader yang terus membersamai PKS. Allahu Akbar!
Terkait:
PKS Tegaskan Dakwah sebagai Panglima
0 komentar:
Posting Komentar