 |
| Hidayat Nur Wahid, Ketua Fraksi PKS DPR RI |
PKS KOTA MAGELANG -- Jakarta, Peran pendidikan agama melalui madrasah
dinilai sangat penting. Apalagi saat ini banyak kasus di tingkat lokal
maupun nasional yang bisa jadi disebabkan oleh kurang kokohnya ajaran
agama dan moral diimplementasikan dalam kehidupan sosial, birokrasi dan
berpolitik.
Demikian ditegaskan anggota Komisi VIII DPR RI, Hidayat Nur Wahid, dalam Rakornas I DPP Forum Komunikasi Diniyah dan Takmiliyah (FKDT), Sabtu (9/2) di Asrama Haji, Jl Jaksa No 30 Jakarta Pusat. Hidayat diundang sebagai narasumber bersama Dr Mamat Salamat Burhanuddin, Kasubdit Pendidikan Madrasah Diniyah dan Takmiliyah Kemenag RI. Kehadiran Hidayat disambut antusias para peserta Rakornas.
Forum yang diketuai oleh Drs H Sumitro ini menaungi sekitar 73 ribu Madrasah Diniyah di Indonesia dengan 365 ribu guru dan 4,3 juta murid di seluruh Indonesia. Forum ini mempunyai kepengurusan di seluruh provinsi dankabupaten/kota di seluruh Indonesia.
“Sebagai alumni pesantren, saya menyadari betul betapa pentingnya peran pendidikan agama melalui madrasah-madrasah. Hal ini semakin dirasakan penting ketika belakangan ini banyak sekali kasus baik pada tingkat lokal maupun nasional yang bisa jadi sebabnya adalah karena kurang kokohnya ajaran agama dan moral diimplementasikan dalam kehidupan sosial, birokrasi dan berpolitik,” papar Hidayat yang juga Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) ini.
Karena itu, Hidayat mengapresiasi Rakornas yang digelar hingga Minggu (10/2) ini. Salah satu agenda Rakornas adalah membahas rencana Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) antara pelajar-pelajar madrasah diniyah dan takmiliyah di tingkat nasional.
Menurut Hidayat, generasi muda muslim memang perlu untuk dicerahkan dengan kompetisi olahraga yang mendidik. Untuk itu, agar pencerahan dan sportivitas ini terkait dengan ajaran dasar Islam, maka Hidayat juga mengingatkan agar di antara jenis olahraga yang dilombakan adalah olahraga-olahraga yang dulu pernah diingatkan oleh Rasulullah untuk diajarkan maupun dijalankan. Di antaranya, renang, memanah/menembak, menunggang kuda, jalan cepat/atletik dan seni beladiri.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua FKDT Drs H Sumitro mengusulkan agar Komisi VIII DPR RI membantu memperjuangkan anggaran bagi madrasah-madrsah diniyah dan takmiliyah di seluruh Indonesia. Menanggapi usulan tersebut, Hidayat menyampaikan kesanggupannya.
“Hal ini penting agar madrasah-madrsah bisa eksis dan karenanya bisa berkontribusi menghadirkan pendidikan moral dan akhlakyang kuat sebagai pilar untuk menyelamatkan masa depan bangsa, maka negara baik di pusat maupun di daerah memang harus membantu dengan mengalokasikan sebagian dari APBN maupun APBD untuk kegiatan mereka,” tandasnya.
Untuk itu, Hidayat mengingatkan agar forum menjalin komunikasi yang lebih intensif dengan fraksi-fraksi di DPR, khususnya yang terkait dengan Komisi VIII. Di samping itu, Hidayat juga menganjurkan agar perjuangan ini juga dilakukan melalui tingkat lokal dengan mengkomunikasikan langsung kepada Pemprop, Pemkot, Pemkab maupun DPRD.
“Karena ternyata memang sudah ada Pemda yang memberikan APBD-nya untuk mendukung kegiatan di madrasah diniyah dan takmiliyah seperti dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan yang mendapat sambutan positif di komunitas madrasah diniyah dan takmiliyah,” ujarnya. [berita99]
Demikian ditegaskan anggota Komisi VIII DPR RI, Hidayat Nur Wahid, dalam Rakornas I DPP Forum Komunikasi Diniyah dan Takmiliyah (FKDT), Sabtu (9/2) di Asrama Haji, Jl Jaksa No 30 Jakarta Pusat. Hidayat diundang sebagai narasumber bersama Dr Mamat Salamat Burhanuddin, Kasubdit Pendidikan Madrasah Diniyah dan Takmiliyah Kemenag RI. Kehadiran Hidayat disambut antusias para peserta Rakornas.
Forum yang diketuai oleh Drs H Sumitro ini menaungi sekitar 73 ribu Madrasah Diniyah di Indonesia dengan 365 ribu guru dan 4,3 juta murid di seluruh Indonesia. Forum ini mempunyai kepengurusan di seluruh provinsi dankabupaten/kota di seluruh Indonesia.
“Sebagai alumni pesantren, saya menyadari betul betapa pentingnya peran pendidikan agama melalui madrasah-madrasah. Hal ini semakin dirasakan penting ketika belakangan ini banyak sekali kasus baik pada tingkat lokal maupun nasional yang bisa jadi sebabnya adalah karena kurang kokohnya ajaran agama dan moral diimplementasikan dalam kehidupan sosial, birokrasi dan berpolitik,” papar Hidayat yang juga Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) ini.
Karena itu, Hidayat mengapresiasi Rakornas yang digelar hingga Minggu (10/2) ini. Salah satu agenda Rakornas adalah membahas rencana Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) antara pelajar-pelajar madrasah diniyah dan takmiliyah di tingkat nasional.
Menurut Hidayat, generasi muda muslim memang perlu untuk dicerahkan dengan kompetisi olahraga yang mendidik. Untuk itu, agar pencerahan dan sportivitas ini terkait dengan ajaran dasar Islam, maka Hidayat juga mengingatkan agar di antara jenis olahraga yang dilombakan adalah olahraga-olahraga yang dulu pernah diingatkan oleh Rasulullah untuk diajarkan maupun dijalankan. Di antaranya, renang, memanah/menembak, menunggang kuda, jalan cepat/atletik dan seni beladiri.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua FKDT Drs H Sumitro mengusulkan agar Komisi VIII DPR RI membantu memperjuangkan anggaran bagi madrasah-madrsah diniyah dan takmiliyah di seluruh Indonesia. Menanggapi usulan tersebut, Hidayat menyampaikan kesanggupannya.
“Hal ini penting agar madrasah-madrsah bisa eksis dan karenanya bisa berkontribusi menghadirkan pendidikan moral dan akhlakyang kuat sebagai pilar untuk menyelamatkan masa depan bangsa, maka negara baik di pusat maupun di daerah memang harus membantu dengan mengalokasikan sebagian dari APBN maupun APBD untuk kegiatan mereka,” tandasnya.
Untuk itu, Hidayat mengingatkan agar forum menjalin komunikasi yang lebih intensif dengan fraksi-fraksi di DPR, khususnya yang terkait dengan Komisi VIII. Di samping itu, Hidayat juga menganjurkan agar perjuangan ini juga dilakukan melalui tingkat lokal dengan mengkomunikasikan langsung kepada Pemprop, Pemkot, Pemkab maupun DPRD.
“Karena ternyata memang sudah ada Pemda yang memberikan APBD-nya untuk mendukung kegiatan di madrasah diniyah dan takmiliyah seperti dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan yang mendapat sambutan positif di komunitas madrasah diniyah dan takmiliyah,” ujarnya. [berita99]
0 komentar:
Posting Komentar